Konveksi baju menjadi salah satu usaha yang tidak pernah surut dan justru terus mengalami perkembangan, contohnya seperti konveksi baju yang ada di Desa Malakasari, Kabupaten Bandung. Hal ini karena konveksi baju atau pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib dipenuhi. Konveksi baju itu sendiri merupakan sebuah usaha produksi baju atau pakaian yang dibuat secara masal. Secara lebih spesifik, konveksi merupakan industri kecil untuk membuat pakaian jadi seperti polo shirt, kaos, jaket, kemeja, celana, dan lain sebagainya.

     Usaha konveksi yang terletak di Kp.Pameutingan Rt 03 Rw 10 Desa Malakasari, Kabupaten Bandung ini berdiri sejak tahun 2017 yang berawal dari anak ibu Neni (pemilik) yang bernama Abdurahman berkerja di perusahaan garmen, setelah sekian lama berkerja di perusahaan garmen tersebut Abdurahman merasa sudah mempunyai skill yang baik dan disaat bersamaan juga merasa sudah lelah berkerja di perusahaan, Abdurahman berpikir untuk keluar dari perusahaan garmen tersebut dan membuka usaha jahit besama saudaranya. Yang awal mulanya Abdurahman memiliki sebuah 1 mesin jahit dan 1 mesin obras lambat laun dengan hasil kerja kerasnya, usahanya tersebut terus berkembang sehingga dapat menambahkan mesin overdeck dan mensin jahit rantai.

(Dokumentasi tempat konveksi Bu Neni)

     Saat ini usaha Konveksi Abdurrahman biasa melayani pesanan seragam/pakaian siswa sekolah berupa‎ kaos olah raga, seragam putih abu, pakaian pramuka, jas almamater, seragam jurusan, batik, baju koko hingga pakaian dinas seperti untuk pakaian dinas Dishub dan Polisi.

     Omzet yang didapat dari usaha konveksi tersebut bisa mencapai Rp 5-7 juta perminggu pada saat kondisi normal atau sebelum munculnya wabah covid-19. Tetapi, munculnya pandemi menjadi kendala dan berdampak lumayan besar terhadap usaha konveksinya.

     Kendala yang terjadi pada usaha konveksi Abdurrahman ini yaitu dengan adanya pandemi Covid -19 membuat usaha mereka turun omzet. Covid-19 menjadi masa paling sulit bagi usaha konveksi ini, bagaimana tidak, omzet usaha yang dirintisnya sejak 2017 menurun dan orderan pun mengurang. "Penurunan omset kurang lebih sekitar 10-30 persen, sebelum pandemi bisa sampai 300pcs/hari tapi sekarang saat kondisi seperti ini bisa bayar untuk pekerja dan biro juga sudah alhamdulillah" kata Abdurrahman selaku pemilik usaha tersebut saat diwawancarai. Pada saat keadaan normal mereka mempunyai 6 orang karyawan,tetapi pada saat pandemi mereka melakukan shift karyawan.

     Pemilik konveksi Abdurrahman berharap kondisi sekarang ini bisa cepat pulih karena dengan adanya pandemi ini membuat konveksi abdurahman mengalami penurunan omzet yang sangat drastis. Mereka berharap kepada pemerintah untuk memberikan kelonggaran aturan untuk UMKM agar roda kehidupan tetap berjalan, karena seperti kita tahu UMKM merupakan sektor yang sangat berpengaruh untuk perekonomian negara.

     Tak luput dari perhatian pemerintah desa terhadap para pelaku usaha UMKM, pemerintah desa akan secepatnya memberikan strategi dan juga penyelesaian supaya dapat membantu meringankan kendala atau masalah yang dihadapi oleh setiap pelaku usaha UMKM yang ada di Desa Malakasari. Dengan begitu maka diharapkan perekonomian di Desa Malakasari semakin membaik terutama bagi pelaku UMKM agar dapat bertahan dan juga penghasilan yang didapat segera membaik bahkan meningkat.

     Untuk  bekrjasama dengan Konveksi Abdurahman, dapat menghubungi  pemilik melalui WhatsApp: 088220417436 . Bisa juga dengan mengunjungi akun Facebook pemilik yaitu shofiabdurahman dan juga akun Shopee: Shopygaleri88 .